Dengan senang hati membantu Anda. Bila ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya kepada Kami. Klik di bawah ini untuk memulai chat
Sejarah Hingga Anjuran Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad
hidayatur.id Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di salah satu sudut ka'bah. Dalam sebuah riwayat, batu ini disebut berasal dari surga yang diberikan kepada Ismail AS melalui perantara Jibril.
Pendapat mengenai Hajar Aswad berasal dari surga ini turut diceritakan Ibnu Katsir dalam Qishash al-Anbiya (Kisah Para Nabi). Batu ini diperoleh ketika Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS membangun ka'bah.
Sejarah Hajar Aswad
Hajar Aswad bukanlah batu biasa, yang umum kita jumpai di sekitar. Hal ini disebabkan batu hitam ini bukan asli dari bumi maupun luar angkasa, akan tetapi diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad adalah batu yang asalnya dari surga.”
Belum dipastikan bagaimana Hajar Aswad ini bisa tiba di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, ataukah malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad mempunyai struktur serta karakteristik yang tak sama dengan batuan yang berasal dari bumi maupun luar angkasa.
Disebut Hajar Aswad sebab batu ini memiliki hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang artinya hitam. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad berwarna putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah menjadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh anak Adam. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya jadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi) .
Tetapi, suatu saat Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Karena segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan bersinar bahkan manusia tidak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tak memadamkan kilaunya.
Anjuran Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad Serta Doanya
Saat melaksanakan ibadah haji maupun umroh, mencium Hajar Aswad merupakan hal yang dianjurkan. Batu istimewa ini terletak di sudut timur Kakbah. Ketika melakukan tawaf atau berkeliling Kakbah, Sahabat tentu akan melihat tampilan batu hitam wangi di sudut Kakbah.
Dianjurkan untuk melihat, menyentuh, hingga menciumnya, Sahabat tentu perlu membaca doa dengan menyebut nama Allah SWT beserta sifat-sifat keagungan-Nya. Tak lupa untuk mengikuti sunnah Rosulullah SAW ketika datang ke Baitullah. Anjuran Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad Serta Doanya Saat melaksanakan ibadah haji maupun umroh, mencium Hajar Aswad merupakan hal yang dianjurkan. Batu istimewa ini terletak di sudut timur Kakbah. Ketika melakukan tawaf atau berkeliling Kakbah, Sahabat tentu akan melihat tampilan batu hitam wangi di sudut Kakbah.
Dianjurkan untuk melihat, menyentuh, hingga menciumnya, Sahabat tentu perlu membaca doa dengan menyebut nama Allah SWT beserta sifat-sifat keagungan-Nya. Tak lupa untuk mengikuti sunnah Rosulullah SAW ketika datang ke Baitullah.
Keutamaan Hajar Aswad
Doa saat melihat, menyentuh, dan mencium Hajar Aswad:
“Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Meski dianjurkan, nyatanya tak semua orang beruntung bisa melihat, menyentuh, atau mencium langsung batu yang berasal dari surga tersebut. Pasalnya, lokasi disimpannya bebatuan surga ini berada di jalur tawaf yang umumnya ramai oleh jamaah haji maupun umroh. Para jamaah pun umumnya akan berdesakan mendekati area batu tersebut.
Tetapi apabila Sahabat bisa mendekati area batu itu, maka Sahabat sebagai umat Muslim yang menunaikan ibadah haji dan umroh dianjurkan untuk menyentuh dan menciumnya. Sejumlah ulama memberi solusi bagi jamaah yang tidak mampu mengusap dan mencium Hajar Aswad secara langsung dengan mengusapkan tongkat atau benda lain lalu menciumnya, demi keselamatan melaksanakan ibadah di Baitullah.
Sahabat, itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Hajar Aswad, sejarah, keutamaan, dan doa yang dibaca ketika melihat, menyentuh, dan menciumnya ketika Sahabat beribadah di tanah suci.