Dengan senang hati membantu Anda. Bila ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya kepada Kami. Klik di bawah ini untuk memulai chat
Mengisi Safar dengan Zikir dan Amalan Shaleh
Dalam Islam, safar atau perjalanan memiliki dimensi spiritual yang sangat dalam. Perjalanan bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengisi waktu-waktu tersebut dengan zikir dan amalan shaleh. Mulai dari sebelum berangkat, selama perjalanan, hingga saat kembali, ada banyak amalan yang dianjurkan agar safar menjadi berkah dan bermanfaat. Artikel ini akan membahas tiga tahapan penting dalam safar: amalan sebelum perjalanan, amalan saat dalam perjalanan, dan amalan sepulang dari perjalanan.
Sebelum memulai safar, Islam menganjurkan agar seorang muslim mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan sebelum memulai perjalanan:
Setiap ibadah dalam Islam, termasuk safar, harus diawali dengan niat yang ikhlas. Pastikan niat perjalanan Anda adalah untuk tujuan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebelum keluar rumah, disunnahkan membaca doa meminta perlindungan kepada Allah dari segala bahaya. Doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah:
"Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi laa hawla wa laa quwwata illa billah"
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah." (HR. Abu Dawud).
Sebelum berangkat safar, dianjurkan untuk meminta izin kepada orang tua, suami/istri, dan berpamitan dengan kerabat serta tetangga. Ini adalah bentuk adab dan menjaga silaturahmi.
Sebagian ulama menganjurkan sholat sunnah dua rakaat sebelum berangkat safar. Ini sebagai bentuk ikhtiar memohon perlindungan dan keberkahan selama perjalanan.
Selama berada di perjalanan, ada banyak zikir dan amalan shaleh yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pahala dan perlindungan dari Allah SWT. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan saat dalam perjalanan:
Saat menaiki kendaraan, baik darat, laut, atau udara, disunnahkan membaca doa naik kendaraan:
"Subhanal-ladzi sakhkhara lana hadza wa maa kunna lahu muqrinin wa inna ila rabbina lamunqalibun."
Artinya: "Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami." (QS. Az-Zukhruf: 13-14).
Selama safar, disunnahkan untuk memperbanyak zikir. Zikir ringan seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar sangat dianjurkan.
Memanfaatkan waktu luang di perjalanan dengan membaca atau mendengarkan Al-Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Dalam perjalanan, Islam memberikan keringanan berupa sholat qashar (meringkas sholat dari empat rakaat menjadi dua rakaat) dan jama’ (menggabungkan dua sholat dalam satu waktu).
Berdoa dalam safar adalah salah satu doa yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda:
"Ada tiga doa yang mustajab: doa orang yang teraniaya, doa orang yang sedang safar, dan doa orang tua terhadap anaknya." (HR. Abu Dawud).
Setelah safar selesai dan kembali ke rumah, Islam menganjurkan beberapa amalan sebagai bentuk syukur atas keselamatan yang diberikan Allah selama perjalanan. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan setelah kembali dari perjalanan:
Setelah sampai di rumah, disunnahkan membaca doa masuk rumah sebagai bentuk syukur dan memohon keberkahan bagi keluarga:
"Bismillahi walajnaa, wa bismillahi kharajnaa, wa 'alaa rabbinaa tawakkalnaa."
Artinya: "Dengan nama Allah kami masuk, dan dengan nama Allah kami keluar, serta kepada Tuhan kami bertawakal."
Setelah kembali dari perjalanan, disunnahkan untuk sholat sunnah dua rakaat sebagai bentuk syukur kepada Allah atas perlindungan dan keselamatan selama safar.
Ketika tiba di rumah, disunnahkan untuk menyampaikan salam kepada keluarga, tetangga, dan kerabat sebagai bentuk mempererat silaturahmi.
Jika memungkinkan, dianjurkan membawa oleh-oleh atau hadiah kecil untuk keluarga dan tetangga. Ini merupakan sunnah Rasulullah SAW yang dapat mempererat hubungan sosial.
Sebagai bentuk rasa syukur setelah safar, dianjurkan untuk bersedekah kepada yang membutuhkan atau kepada keluarga yang memerlukan bantuan.
Safar adalah kesempatan besar untuk mendapatkan keberkahan melalui zikir dan amalan shaleh. Dari persiapan sebelum perjalanan, amalan saat dalam perjalanan, hingga tindakan setelah pulang, setiap tahap safar dapat diisi dengan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjalankan amalan-amalan ini, safar tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga menjadi perjalanan spiritual yang membawa keberkahan dan pahala yang besar.