Dengan senang hati membantu Anda. Bila ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya kepada Kami. Klik di bawah ini untuk memulai chat

Our Blog

Apa itu Safar?

 

Apa itu Safar? Memahami Konsep dan Hukum dalam Islam

 

Dalam Islam, safar atau perjalanan adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim. Baik dalam konteks ibadah, seperti haji dan umrah, maupun urusan duniawi seperti bekerja atau berkunjung, safar memiliki aturan dan panduan khusus yang diajarkan dalam syariat. Artikel ini akan membahas makna safar, adab, serta hukum-hukum yang mengatur perjalanan seorang Muslim.

 

1. Pengertian Safar

 

Safar berasal dari bahasa Arab yang berarti perjalanan atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam istilah fikih, safar merujuk pada situasi di mana seorang Muslim melakukan perjalanan dengan jarak tertentu yang mengizinkan adanya keringanan atau rukhsah dalam beribadah.

 

Safar bisa dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti menunaikan ibadah, bekerja, atau rekreasi, tetapi tetap harus didasari niat yang baik dan diridhai oleh Allah SWT.

 

2. Hukum Safar dalam Islam

 

Safar dalam Islam memiliki aturan yang fleksibel. Bagi seorang Muslim yang melakukan perjalanan jauh (menurut beberapa ulama, jaraknya sekitar 80-90 km atau lebih), terdapat beberapa keringanan dalam menjalankan ibadah:

 

  • - Qashar Shalat: Memendekkan shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat, khususnya untuk shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya.
  • - Jamak Shalat: Menggabungkan dua shalat dalam satu waktu. Misalnya, Dzuhur dengan Ashar atau Maghrib dengan Isya.
  • - Rukhsah dalam Puasa: Bagi seorang musafir, diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan menggantinya di hari lain.

 

Keringanan ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, agar mereka tetap dapat menjalankan ibadah meskipun dalam kondisi safar yang mungkin melelahkan.

 

3. Adab-adab Safar

 

Selain memahami hukum-hukum safar, seorang Muslim juga harus menjaga adab dan etika selama perjalanan. Beberapa adab safar yang dianjurkan antara lain:

 

- Berdoa sebelum memulai perjalanan. Rasulullah SAW mengajarkan berbagai doa sebelum safar, seperti doa keluar rumah dan doa naik kendaraan.

- Menjaga niat yang baik. Setiap perjalanan harus disertai dengan niat yang baik, bukan untuk tujuan yang melanggar syariat.

- Memilih teman perjalanan yang baik. Dianjurkan untuk tidak bepergian sendirian, karena ada keberkahan dalam kebersamaan.

- Berbuat baik kepada sesama musafir. Saling membantu dan tidak menyusahkan orang lain selama perjalanan.

 

4. Doa dan Amalan Selama Safar

 

Selama perjalanan, seorang Muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa. Berikut adalah beberapa doa yang penting untuk dibaca:

 

- Doa Naik Kendaraan:
"Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa inna ila rabbina lamunqalibun". (Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.)

 

- Doa Safar:
"Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan dalam perjalanan ini, ketakwaan, dan amalan yang Engkau ridai."

Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan dzikir lainnya selama perjalanan.

 

5. Keutamaan Safar dalam Islam

 

Safar bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang penting. Dalam safar, seseorang lebih dekat dengan Allah SWT karena merasakan kerentanan dan bergantung pada-Nya. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa seorang musafir termasuk dalam doa-doa yang mustajab (mudah dikabulkan).

 

Kesimpulan

 

Safar dalam Islam memiliki aturan dan adab yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Dengan menjalankan doa, menjaga etika perjalanan, dan memanfaatkan rukhsah yang Allah berikan, seorang Muslim dapat melakukan perjalanan dengan penuh berkah. Safar juga menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak amal ibadah.