Dengan senang hati membantu Anda. Bila ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya kepada Kami. Klik di bawah ini untuk memulai chat

Our Blog

Apa itu Miqat?

Miqat: Batas Dimulainya Ibadah Haji dan Umrah

Miqat adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada tempat atau waktu yang ditentukan untuk memulai ibadah haji dan umrah. Miqat ini menjadi batas di mana seorang muslim harus memulai niat dan mengenakan ihram sebelum memasuki kota suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Pengertian dan aturan mengenai miqat sangat penting karena pelanggaran terhadapnya bisa menyebabkan ibadah menjadi tidak sah atau dikenai denda (dam).

 

 Jenis-jenis Miqat

Miqat terbagi menjadi dua jenis utama: miqat zamani (miqat waktu) dan miqat makani (miqat tempat).

1. Miqat Zamani: Miqat zamani merujuk pada periode waktu tertentu di mana ibadah haji harus dilaksanakan. Miqat zamani untuk haji dimulai dari bulan Syawal, Zulqa’dah, dan sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Pada periode ini, para jamaah haji harus memulai ihram dan melaksanakan rukun haji. Sementara itu, untuk umrah, tidak ada miqat zamani khusus, karena umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun

 

2. Miqat Makan: Miqat makani adalah tempat-tempat tertentu yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai batasan bagi umat Islam untuk memulai niat haji atau umrah dan mengenakan ihram. Terdapat lima miqat makani yang dikenal:
  - Dzul Hulaifah: Miqat ini terletak sekitar 450 km dari Mekkah dan merupakan miqat terjauh. Tempat ini dikenal juga dengan nama Bir Ali dan digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Madinah.
  - Al-Juhfah: Miqat ini terletak sekitar 187 km dari Mekkah dan digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Syam (Suriah, Yordania, Palestina, dan Lebanon).
  - Qarn al-Manazil: Terletak sekitar 94 km dari Mekkah, miqat ini digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Najd atau Timur.
  - Yalamlam: Miqat ini terletak sekitar 92 km dari Mekkah dan digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Yaman atau wilayah Selatan.
 - Dzat Irq: Terletak sekitar 94 km dari Mekkah, miqat ini digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Irak atau wilayah Timur Laut.

 

 Pentingnya Miqat dalam Ibadah Haji dan Umrah

Miqat memiliki peran penting dalam ibadah haji dan umrah. Menjalankan ihram dan memulai niat sebelum melewati miqat merupakan syarat sahnya ibadah. Apabila seorang muslim melewati miqat tanpa mengenakan ihram dan berniat, maka ia harus kembali ke miqat untuk memulai ihram. Jika tidak, maka ia diharuskan membayar dam sebagai kompensasi.

Ihram sendiri merupakan keadaan suci yang harus dipatuhi oleh jamaah haji atau umrah, termasuk mengenakan pakaian ihram (dua helai kain putih tidak berjahit bagi pria dan pakaian yang menutup aurat bagi wanita) dan menjaga diri dari larangan-larangan tertentu, seperti memotong kuku, mencabut rambut, atau berburu hewan.

 

 Penutup

Miqat merupakan elemen esensial dalam ibadah haji dan umrah yang menandai dimulainya perjalanan spiritual seorang muslim menuju Baitullah. Memahami dan mematuhi aturan miqat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan menjaga kesucian serta kesempurnaan ibadah. Bagi setiap muslim yang berniat menunaikan haji atau umrah, pengetahuan mengenai miqat adalah hal yang sangat penting untuk dipahami dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.