Dengan senang hati membantu Anda. Bila ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya kepada Kami. Klik di bawah ini untuk memulai chat
Adab dan Hukum Safar
Adab dan Hukum Safar dalam Islam
Safar, atau perjalanan, merupakan bagian penting dari kehidupan umat Islam. Dalam Islam, perjalanan tidak hanya sebatas berpindah tempat, tetapi juga memiliki adab dan hukum yang harus diperhatikan untuk memastikan perjalanan tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran syariat. Artikel ini akan membahas empat adab dan hukum safar yang penting untuk dipahami:
1. Ikhlas dalam Safar
Ikhlas, atau niat yang tulus, adalah kunci utama dalam setiap amal perbuatan, termasuk dalam safar. Ketika melakukan perjalanan, niatkanlah perjalanan tersebut untuk memperoleh ridha Allah SWT dan untuk tujuan yang baik, seperti menuntut ilmu, bekerja, atau berdakwah.
Dalil Al-Qur'an:
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 198:
"Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu (dengan berdagang). Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafat, sebutlah nama Allah di Masy'aril Haram. Dan sebutlah nama-Nya sebagaimana Dia telah memberimu petunjuk, padahal sebelumnya kamu adalah termasuk orang-orang yang sesat."
Dalil Hadist:
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Memperhatikan Kewajiban
Selama safar, seorang Muslim tetap diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban agama, seperti shalat dan puasa, dengan cara yang sesuai dengan syariat. Dalam perjalanan, shalat dapat dilakukan dengan cara yang lebih fleksibel, seperti mengqashar (memendekkan) shalat.
Dalil Al-Qur'an:
Allah berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 101:
"Apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidak ada dosa bagimu jika kamu mengurangi shalat, jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir."
Dalil Hadist:
Rasulullah SAW bersabda:
"Jika kamu safar, maka shalatlah dua rakaat dan janganlah kamu shalat lebih dari itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Berakhlak Terpuji
Akhlak terpuji selama perjalanan sangat penting. Seorang Muslim diharapkan untuk bersikap sabar, ramah, dan menjaga adab dalam berinteraksi dengan orang lain selama safar. Sikap baik ini mencerminkan kepribadian Islam yang mulia.
Dalil Al-Qur'an:
Allah berfirman dalam Surah Al-Furqan ayat 63:
"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu ialah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik."
Dalil Hadist:
Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)
4. Membaca Bismillah dan Doa
Sebelum memulai perjalanan, disunnahkan untuk membaca Bismillah dan doa khusus untuk perjalanan sebagai bentuk permohonan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. Doa ini diharapkan dapat menjaga keselamatan dan memberikan kemudahan selama perjalanan.
Dalil Al-Qur'an:
Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 1:
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkati sekelilingnya..."
Dalil Hadist:
Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kamu akan bepergian, maka hendaklah ia membaca doa berikut: ‘Bismillah, tawakkaltu ‘ala Allah, la haula wa la quwwata illa billah.’" (HR. Abu Dawud)