Dengan senang hati membantu Anda. Bila ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya kepada Kami. Klik di bawah ini untuk memulai chat

Our Blog

Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah: Sebuah Ritual Wajib dalam Pelaksanaan Haji

Mabit di Muzdalifah merupakan salah satu rangkaian ibadah penting yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Mabit secara harfiah berarti "bermalam", dan dalam konteks pelaksanaan haji, mabit di Muzdalifah mengacu pada menginap atau singgah di area Muzdalifah setelah melakukan wukuf di Arafah. Ibadah ini memiliki makna spiritual yang mendalam dan diatur dalam rangkaian manasik haji sebagai bagian dari mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW.

 

 Lokasi Muzdalifah

Muzdalifah adalah sebuah area terbuka yang terletak di antara Arafah dan Mina. Lokasinya sekitar 8 km dari Masjidil Haram di Makkah. Setelah jamaah haji menyelesaikan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, mereka bergerak menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit di sana.

 

 Tata Cara Mabit di Muzdalifah

1. Bergerak ke Muzdalifah: Setelah terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji mulai bergerak dari Arafah menuju Muzdalifah. Mereka dianjurkan untuk tetap dalam keadaan tenang dan terus berzikir selama perjalanan.

2. Shalat Maghrib dan Isya: Setibanya di Muzdalifah, jamaah haji melaksanakan shalat Maghrib dan Isya dengan cara jama’ takhir (dilaksanakan bersama dalam satu waktu dengan menjamak shalat Isya setelah waktu Maghrib).

3. Mengumpulkan Batu Kerikil: Jamaah juga mengumpulkan kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina. Jumlah kerikil yang dikumpulkan biasanya adalah 49 atau 70 butir, tergantung pada jumlah hari yang akan dihabiskan di Mina.

4. Bermalam di Muzdalifah: Jamaah haji kemudian bermalam di Muzdalifah hingga menjelang subuh. Mereka dianjurkan untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa dan merenung.

5. Melanjutkan Perjalanan ke Mina: Pada pagi harinya, setelah melaksanakan shalat Subuh, jamaah haji bergerak menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang juga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

 

Makna dan Hikmah Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari pelaksanaan ibadah ini antara lain:

1. Penghayatan Kehidupan Sederhana: Jamaah haji hanya bermalam di tempat terbuka tanpa tenda, menunjukkan kehidupan yang sederhana dan kesetaraan di antara seluruh umat Islam tanpa memandang status sosial.

2. Persiapan Spiritual: Waktu di Muzdalifah dimanfaatkan untuk merenung dan memperbanyak doa, sebagai persiapan spiritual sebelum melaksanakan ibadah lempar jumrah yang melambangkan perlawanan terhadap godaan setan.

3. Meneladani Nabi Muhammad SAW: Melaksanakan mabit di Muzdalifah adalah bentuk meneladani Nabi Muhammad SAW yang juga melakukan ibadah ini dalam haji terakhirnya (Haji Wada’).

 

 Kesimpulan

Mabit di Muzdalifah merupakan salah satu rukun penting dalam pelaksanaan haji yang mengandung banyak makna spiritual. Melalui mabit ini, jamaah haji diajak untuk merenungkan perjalanan hidup, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan spiritual berikutnya dalam rangkaian ibadah haji. Meskipun terlihat sederhana, mabit di Muzdalifah mengajarkan tentang kebersamaan, kesederhanaan, dan ketenangan dalam beribadah.

 

Hubungi kami untuk info selengkapnya!

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6281959594529&text&type=phone_number&app_absent=0